Seperti yang sudah sobat ketahui, semen merupakan salah satu bahan baku utama dalam sebuah konstruksi pada bangunan. Semen adalah material berbentuk serbuk yang terbuat dari kapur yang dicampur dengan material lainnya. Sifatnya yang hidrolis, membuat semen yang bercampur dengan air atau larutan asam bisa menjadi keras.
mungkin masih banyak yang mengira bahwa semen berwarna abu-abu kebiruan atau semen yang biasa sobat jumpai sama saja dengan semua semen yang ada. Padahal semen memiliki berbagai jenis dan tipe.
Ternyata ada beberapa jenis semen yang digunakan untuk berbagai kebutuhan yang berbeda. Bahkan semen bertekstur halus yang biasa tersedia di toko bahan bangunan termasuk sebagian kecil dari tipe semen karena untuk tipe semen tertentu pada biasanya sangat jarang ditemukan di toko bahan bangunan umum. Sehingga diperlukan untuk pemesanan khusus.
Tipe semen untuk membangun rumah tentu akan berbeda dengan material semen yang digunakan pada pembangunan proyek berskala besar seperti halnya sumur bumi. Harga semen per sak pun akan berbeda sesuai dengan bahan bakunya. Seperti halnya terak semen yang merupakan hasil olahan pembakaran batu kapur, pasir silica, pasir besi dan juga tanah liat.
Untuk informasi lebih lanjut, kali ini Vira akan membahas informasi mengenai jenis, tipe, karakteristik serta kegunaan dari berbagai tipe semen. Harap merapat ya!
1. Jenis Semen Portland
source: freepik
Semen Portland ini merupakan semen biasa yang sering sobat jumpai, semen jenis ini memiliki tekstur bubuk yang berwarna abu-abu kebiruan. Kegunaannya antara lain untuk pembangunan pada bangunan umum seperti rumah dan bangunan tinggi. Semen Portland ini berbahan dasar batu kapur atau gamping yang diolah dengan dalam suhu yang tinggi. Harga semen tahun 2020 untuk jenis semen Portland ini juga cukup beragam tergantung tipe.
Semen Portland pun terdiri atas beberapa varian, yaitu semen Portland I, semen Portland II, semen Portland III, semen Portland IV dan sampai semen Portland V.
Tipe I (Ordinary Portland Cement)
Karakteristik dari semen portland tipe 1 ini adalah materialnya sangat cocok digunakan pada lokasi pembangunan di kawasan yang jauh dari pantai dan daerah yang memiliki kadar sulfat rendah. Seperti pada daerah perkotaan.
Semen tipe ini merupakan semen yang paling umum untuk digunakan dan sangat mudah ditemukan pada toko bangunan biasa. Kegunaan dari semen Portland tipe 1 ini adalah untuk membangun rumah, gedung kecil bertingkat dan juga jalan raya.
source: freepik
Tipe 2 (Modified Cement)
Karakteristik dari semen Portland tipe 2 ini ialah memiliki ketahanan pada asam sulfat antara 0,10 hingga 0,20 persen dan hidrasi panas yang sifatnya tidak terlalu tinggi. Pada umumnya penggunaan dari semen Portland tipe 2 ini digunakan sebagai bahan campuran material bangunan yang letaknya di pesisir pantai, tanah rawa, dermaga, saluran irigasi dan juga bendungan.
Seperti yang sudah Vira jelaskan di atas, semen Portland tipe 2 ini adalah semen yang dalam penggunaannya memiliki fungsi untuk menahan kadar asam sulfat dalam air dan tanah juga yang sifat hidrasinya tinggi.
Tipe 3 (Rapid-hardening Portland Cement)
Semen Portland tipe 3 memiliki daya tahan yang cukup tinggi terhadap tekanan. Maka dari itu biasanya tipe semen ini digunakan pada pembangunan jalan beton atau jalan tol, landasan pesawat, gedung bertingkat tinggi dan juga pondasi bangunan jembatan yang melintasi laut.
Penggunaan dari tipe semen ini memang biasa digunakan dalam sebuah konstruksi dengan persyaratan khusus. Hal ini dikarenakan portland tipe 3 menyamai kekuatan umur 28 hari beton pada Portland tipe 1.
source: pinterest
Tipe 4 (Low-heat Portland Cement)
Seperti namanya, low-heat Portland cement, semen Portland tipe 4 ini biasa digunakan pada bangunan yang kondisinya dapat dipengaruhi perubahan temperatur, seperti dam dan lapangan udara.
Semen Portland tipe 4 ini merupakan semen yang dalam penggunaannya memerlukan panas hidrasi yang rendah. Pada proses pengerasannya sangat diminimalkan agar tidak terjadi keretakan saat semen mengering.
Tipe 5 (Sulphate-resisting cement)
Terakhir, semen Portland tipe 5 ini banyak digunakan pada pembangunan proyek yang membutuhkan ketahanan pada kandungan sulfat yang tinggi. Seperti halnya pembangkit listrik tenaga nuklir, tempat pengolahan limbah, serta kawasan pertambangan.
Sehingga sudah dipastikan semen portland tipe 5 ini memiliki sifat ketahanan terhadap sulfat dengan kadar tinggi.
source: google
2. Jenis Semen Campur
PCC (Portland Composite Cement)
Jenis semen ini terbuat dari hasil penggilingan terak, beberapa bahan non organic dan gipsum. Biasanya semen ini digunakan sebagai bahan pengikat campuran pada konstruksi beton umum, pasangan batu bata, beton pra cetak, beton pra tekan, paving block, plesteran, acian dan lain sebagainya.
Keunggulan dari material semen PCC ini ialah lebih mudah dikerjakan, kedap air, tahan sulfat dan tidak mudah retak.
PPC (Portland Pozzolan Cement)
Semen pada jenis PPC ini dibuat dengan cara menggiling terak, bahan pozzolan dan juga gypsum. Pada umumnya semen ini digunakan sebagai material campuran pada kosntruksi beton massa, kosntruksi di tepi pantai dan tanah rawa yang harus memiliki ketahanan terhadap sulfat, tahan hidrasi yang panas hingga sedang, pekerjaan pasangan dan plesteran.
Untuk jenis bangunan yang menggunakan semen jenis PPC digunakan untuk membangun konstrusi yang membutuhkan ketahanan sulfat dan panas tingkat sedan, di antaranya perumahan, jalan raya, dermaga, irigasi dan sebagainya.
source: pinterest
SMC (Super Masonry Cement)
Semen yang akrab dengan sebutan semen super masonry ini biasa digunakan untuk pembuatan berbagai elemen konstruksi. Semen ini memiliki karakteristik yang paling kuat pada kisaran konstruksi bangunan rumah atau irigasi semen campuran.
Fungsi dari semen ini di antaranya adalah untuk membuat hollow brick, tegel, paving block dan bisa juga sebagai bahan baku genteng beton.
source: freepik
SBC (Special Blended Cement)
Jenis semen campuran ini biasanya cukup sulit ditemukan karena memang tidak dijual bebas di pasaran karena memiliki campuran yang bersifat khusus. Biasanya semen ini gunakan untuk memenuhi kebutuhan pada konstruksi bangunan pada air laut.
Salah satu konstruksi yang menggunakan semen campuran ini adalah jembatan suramadu.
source: google
OWC (Oil Well Cement)
Semen ini biasanya dikenal dengan nama semen sumur minyak yang biasa digunakan pada proyek pengeboran sumur minyak dan gas. Semen ini memang dibuat untuk kegunaan khusus yang membutuhkan ketahanan terhadap kadar sulfat yang tinggi
Seperti pada konstruksi yang memiliki kedalaman serta temperatur tertentu yang bisa disesuaikan dan kecepatan pengerasan yang dikurangi tingkat kecepatannya. Contoh dari proyek yang menggunakan material semen ini yaitu sumur minyak bumi di bawah permukaan bumi dan laut.
Pada proses pengeboran sumur minyak pada kedalaman ratusan meter, pipa besi ditempatkan di lubang sumur. Setelah itu semen dipompa ke bawah melalui pipa besi. Setelah itu saat semen dipompa kembali ke permukaan, bagian luar pipa dan dinding sumur akan terikat. Ikatan tadi akan melindungi minyak dan air bawah tanah agar tidak bercampur di dalam sumur.
source: google
Semen Putih (Mortar Cement)
Semen yang berwarna putih ini biasanya digunakan untuk keperluan dekorasi atau penyelesaian akhir sebuah ruangan. Pada umumnya, semen ini digunakan untuk melapisi sambungan keramik, permukaan teras, finisihing, acian dan lain-lain.
Karakteristik yang dimiliki semen putih ini mengapa sering kali digunakan untuk keperluan finishing ialah karena semen putih ini memiliki daya rekat yang tinggi dan dapat menghasilkan permukaan acian yang lebih halus.
source: google
Semen Antibakteri
Semen yang dibuat dengan mencampurkan semen Portland dengan bahan antibakterial ini bertujuan untuk menahan pertumbuhan bakteri pada sebuah proyek konstrusi bangunan. beberapa contoh konstruksi bangunan yang menggunakan semen jenis ini misalnya adalah kolam renang, kolam ikan, lantai pabrik makanan dan bangunan yang memang diperlukan untuk ketahanan pada bakteri yang tinggi.
source: pinterest
Semen High Alumina
Berbeda dengan semen anti bakteri yang betujuan untuk tahan pada bakteri, semen ini dibuat agar tahan terhadap serangan asam. Meski pun begitu, biasanya semen ini justru tidak tahan terhadap serangan zat alkali.Semen high alumina ini memang jenis semen umum yang digunakan untuk membuat beton yang tahan api, tahan panas dan juga korosi.
Itulah penjelasan ringkas mengenai jenis, tipe dan kegunaan semen dalam pembangunan konstruksi. Vira berharap semoga artikel ini memberikan banyak manfaat untuk sobat VOIRE yang sedang berencana membangun atau sekedar merenovasi bagian rumah tertentu.
Apabila sobat membutuhkan partner berdiskusi terkait pembangunan rumah dari segi desain interior, arsitektur dan juga furniture, VOIRE Project siap untuk menemani impian sobat mewujudkan rumah yang #benarbenaridaman.
Baca juga artikel lainnya
Komentar