Di tahun 2020 ini kampanye tentang menjaga bumi, cinta lingkungan dan semacamnya sedang gencar dilakukan. Pasalnya hal ini disebabkan karena kondisi lingkungan saat ini yang semakin memburuk. Kebakaran hutan, banjir tahunan dan kesulitan air di musim kemarau merupakan salah satu tanda bahwa kondisi bumi yang kita tempati ini sedang memburuk. Maka dari itu marilah kita semakin bijak dalam bertindak.
Salah satu cara menjadi bijak dalam bertindak demi menjaga kelestarian bumi adalah dengan memilih material bangunan yang ramah lingkungan. Hal ini dilakukan agar ketika kita membangun rumah dapat meminimalisir pencamaran yang terjadi. Konsep pembangunan rumah ramah lingkungan menekankan peningkatan efisiensi dalam penggunaan air, energi dan material bangunan, mulai dari desain, pembangunan hingga bagaiman pemeliharaan rumah tersebut ke depannya.
Penggunaan material yang ramah lingkungan bisa dimulai dari penggunaan atap, dinding dan juga lantai. Nah sobat VOIRE pasti bingungkan seperti apasih kriteria dari material yang ramah lingkungan itu? Nah menurut Vira sih material yang ramah lingkungan itu sebaiknya material tidak beracun, tahan lama, anti keropos, hemat energy, bisa didaur ulang, mampu mereduksi panas dan tidak mencemari lingkungan. Sebagai contoh, kita bisa memilih alumunium untuk kusen jendela dan pintu.
Contoh lain, menggunakan batu bata dan batu alam sebagai dinding dan keramik lokal atau bamboo sebagai lantai. Selain menggunakan material yang ramah lingkungan, sobat juga bisa memanfaatkan material bekas atau sisa untuk bahan renovasi bangunan juga dapat menghasilkan bangunan yang indah dan fungsional. Kusen, daun pintu atau jendela, kaca, teras, hingga tangga pagar besi bekas masih bisa dirapikan dengan diberikan sentuhan baru. Tentunya penggunaan material bekas ini akan menghemat budget bukan?
baca juga : 4 Taman Dalam Rumah Bantu Cegah Pemanasan Global dan Bikin Rumah Semakin Asri
Sekarang Vira akan bahas 5 bahan apa saja sih yang bisa sobat gunakan guna mendukung gerakan melestarikan bumi atau ramah untuk lingkungan. Yuk disimak!
1. Bambu
Tanaman bambu sangat akrab dengan bangsa Indonesia. Selain memiliki fungsi ekologi yang baik, bambu juga digunakan sebagai bahan bangunan, transportasi, kuliner, pengobatan, peralatan rumah tangga, hingga alat musik. Nah, Bambu yang multiguna ini ternyata tahan lama jika dimanfaatkan atau digunakan dalam konstruksi bangunan. Bambu juga mempunyai ketahanan yang luar biasa. Tanaman ini dapat tumbuh dalam setiap cuaca dan keadaan.
Faktor ini menguntungkan terutama jika dijadikan alternatif pengganti kayu yang kian langka dan mahal. Bambu juga dapat memberikan sumbangsih yang sangat besar bagi lingkungan. Penggunaan bambu untuk menggantikan kayu dapat mencegah terjadinya penebangan hutan. Hutan di Indonesia telah banyak yang kritis, dan dibutuhkan waktu panjang untuk memulihkan hutan tersebut. Nah, karena pohon-pohon bambu tumbuh lebih cepat terlepas dari kondisi iklim.
Jadi, itu membuat bambu termasuk ekonomis juga. Bambu dapat digunakan untuk membangun struktur atau penyangga, dinding, lantai dll. Bambu juga memberikan penampilan yang bagus secara estetika.
source : pinterest
2. Cat Rendah VOC
Cat merupakan bahan yang cukup essensial ketika membangun rumah, selain memiliki nilai estetika cat memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai pelindung dinding karena sifatnya yang melapisi. Cat akan menutup tembok maupun kayu dari paparan yang merusak. Dengan demikian, ketahanan benda-benda milik sobat bisa bertahan lebih lama.
Namun, perlu diingat untuk menghasilkan cat yang sedemikian indah dan juga mudah diaplikasikan digunakan bahan-bahan yang tidak ramah bagi lingkungan dan juga kesehatan manusia. Bahkan beberapa bahan dasarnya bisa dikatakan beracun dan bersifat karsinogenik/menyebabkan kanker. Produk cat dinilai ramah lingkungan bila bahan dasar dan pengencernya berbasis air. Yang sejak awal sudah berbasis air adalah cat tembok yang kemudian berkembang menjadi cat dekoratif.
Cat berbasis air dianggap ramah lingkungan bukan hanya karena cepat kering tetapi juga tidak mengganggu penciuman atau pernapasan dan mudah diencerkan serta larut dengan air. Saat ini sudah banyak kita temukan cat yang termasuk kedalam kriteria ramah lingkungan yang beredar dipasaran yang biasa disebut dengan cat tembok odorless.
Cat sebagai material yang bisa dikatakan ramah lingkungan adalah cat yang dari awal proses pembuatannya hingga akhir selesai menghasilkan limbah yang dikelola dengan baik oleh perusahaan. Meskipun saat ini di Indonesia belum ada cat yang benar-benar bebas volatile organic compound (zero VOC). Jadi yang bisa dilakukan konsumen adalah memilih cat dengan kandungan VOC rendah. Untuk mengetahui kandungan VOC salah satunya bisa dengan melihat jenis pengecer yang digunakan sebuah cat.
source : pinterest
3. Jerami
Jerami yang digunakan tidak lain adalah jerami kering, buluh air kering, serbuk kering, dll. Ini adalah bahan atap tertua yang masih digunakan di beberapa lokasi terpencil di dunia dan bahkan di kota-kota untuk atraksi estetika. Bahan ini tersedia murah untuk atap dan isolator panas yang bagus juga. Walaupun jerami sebenarnya sudah cukup lama digunakan untuk menutup bagian atap rumah, akhir-akhir ini jerami semakin populer sebagai material ramah lingkungan, khususnya untuk dinding. Model rumah yang menggunakan jerami termasuk ke dalam desain interior industrial
Dengan harga yang murah dan mudah ditemukan di pasaran, jerami diletakkan pada ruang antara kolom dan kerangka balok. Material ramah lingkungan ini merupakan isolator panas yang baik dan juga berfungsi sebagai peredam suara. Dengan demikian, pemilik hunian tidak akan mudah merasa panas di siang hari dan bisa bersantai tanpa suara bising dari luar.
Ada juga yang disebut Bal jerami adalah bahan bangunan hijau lainnya yang dapat digunakan sebagai bahan pembingkaian untuk bangunan karena sifat isolasi yang baik. Dinding bantalan jerami tanpa beban dapat digunakan sebagai material pengisi di antara kolom dan dalam kerangka balok.
source : pinterest
4. Beton dari Bahan Alami
Beton natural berbahan dasar hempcrete yang merupakan beton modern yang terbuat dari serat tanaman hemo. Hempcrete ini dikenal dan dianggap sebagai material yang ramah lingkungan. Dalam proses pembuatannya, serat tanaman hemp ini dicampur dengan kapur sehingga bentuk adonannya menyerupai beton biasa.
Beton modern hempcrete ini memiliki bobot yang lebih ringan jika dibandingkan dengan beton pada umunya, namun memiliki keunggulan yang terbalik dengan kapasitasnya yaitu mampu menahan beban yang sangat berat. Apakah sobat VOIRE tahu mengapa beton modern satu ini disebut material yang ramah lingkungan? Hal ini disebabkan karena persediaan tanaman hemp di alam bebas sangat banyak jumlahnya.
Tentunya hal ini disebabkan oleh proses pertumbuhan tanaman hemps yang bergitu cepat dan berkelanjutan. Demikianlah 4 Bahan Bangunan ramah lingkungan yang banyak digunakan negara di dunia termasuk di Indonesia. Semoga dapat menginspirasi dan menambah wawasan mengenai bahan bangunan ramah lingkungan dan hemat energi.
source : pinterest
Cukup inspiratif bukan? Nah coba Vira tanya pada sobat VOIRE? Sudahkah memutuskan untuk memiliki sikap bijak dalam memilih material yang ramah lingkungan guna menjaga kelestarian bumi sebagai tempat tinggal kita dalam desain interior di rumah sobat sendiri?
Yuk mulai dari sekarang!
baca juga artikel lainnya :
Komentar