Pada arsitektur sebuah rumah, atap memiliki peran sebagai penjaga rumah dari air hujan dan panas terik matahari. Maka dari itu peran atap pada sebuah rumah sangatlah penting.
Fungsi lain dari atap rumah juga sebagai pembentuk identitas dari rumah itu sendiri. Pembentuk identitas yang dimaksud adalah atap membuat tampilan eksterior dari sebuah rumah tampak menarik atau berbeda dari rumah lainnya.
Maka tidak heran bila atap menjadi unsur yang turut berperan penting dalam memperkuat desain fasad sebuah bangunan.
Fasad atau tampak depan pada rumah atau bangunan dapat bervariasi karena pemilhan model atap yang juga bermacam-macam dan memiliki keunggunlan fungsi desain tersendiri.
Ketika membangun atap rumah, hal yang perlu sobat VOIRE perhatikan adalah konstruksinya. Setiap bentuk dari konstruski atap memiliki fungsi dan makna yang berbeda-beda.
source: pinterest
Selain harus memastikan atap dalam kondisi kokoh dan juga tahan lama terhadap angin dan juga hujan. Pemilihan bentuk atap sesuai fungsi dan artinya juga cukup penting untuk sobat VOIRE pertimbnagkan.
Bagi sobat VOIRE yang sedang berencana membangun sebuah rumah baru, pemilihan bentuk atap juga perlu dipikirkan secara matang. Jangan sampai pola atap tidak sesuai dengan desain eksterior maupun interior rumah yang akan dibangun.
Apabila sobat merasa model atap rumah di Indonesia terkesan monoton dan membosankan, sobat bisa mencari mana bentuk atap rumah yang paling cocok untuk rumah idaman sobat.
Yuk, bahas berbagai bentuk atap sesuai dengan fungsinya dari berbagai inspirasi yang cukup populer untuk sobat terapkan!
1. Bentuk Atap Rumah Pelana
source: google
Bentuk atap rumah pelana ini merupakan desain atap dengan model yang paling populer di Indonesia. Model atap rumah ini dinilai paling aman dan sederhana untuk diaplikasikan pada berbagai macam desain rumah.
Bentuk dari atap rumah pelana terdiri atas dua bidang miring yang bagian ujung atasnya bertemu pada satu garis yang lurus, garis ini biasa disebut sebagai bumbungan.
Atap dengan bentuk pelana ini mempunyai desain yang paling unggul. Atap bentuk pelana ini dapat dengan mudah mndeteksi adanya atap yang bocor.
Desain atap rumah ini juga mempunyai daya serap radiasi dan panas yang sangat cocok untuk digunakan di daerah dengan iklim tropis seperti Indonesia.
Model atap rumah desain pelana biasanya memiliki minimal kemiringan 30 derajat dan harus memiliki tepi bawah yang digunakan untuk aliran air hujan.
Kekurangan dari atap pelana ini kurang cocok pada rumah yang sering diterpa angin kencang atau puting beliung. Apabila bagian konstruksi atap tidak didukung oleh pondasi yang kuat atap bisa cepat runtuh ketika diterpa angin.
2. Bentuk Atap Rumah Limas Atau Atap Perisai
source: google
Bentuk atap rumah limas atau atap perisai ini merupakan perkembangan desain yang menyempurnakan desain atap rumah pelana yang sudah dibahas sebelumnya.
Atap rumah pelana terdiri dari dua bidang miring berbentuk trapesium. Dua bidang atap rumah dengan desain memiliki bentuk siku- siku dengan kemiringan yang sama.
Karena bentuk atap rumah limas atau perisai ini merupakan bentuk dari penyempurnaan desain atap rumah pelana, keunggulan yang dimiliki dari atap ini juga tentu lebih unggul dalam hal artistik, modern dan keunikannya.
Bentuk atap ini juga cukup populer alias sangat mudah ditemukan di Indonesia. Fungsi dari desain bentuk atap limas yang memiliki sudut 30 sampai 40 derajat di bagian atap ini adalah agar memberikan perlindungan terhadap dinding rumah bagian luar dari panasnya sinar matahari dan derasnya air hujan.
Kekurangan dari atap bentuk perisai atau limas ini adalah biaya pembuatan atap perisai lebih mahal daripada atap pelana. Desainnya pun lebih kompleks dan membutuhkan lebih banyak material.
3. Model Atap Rumah Minimalis Datar
source: pinterest
Bentuk atap rumah yang saat ini mulai populer di Indonesia adalah bentuk atap rumah minimalis yang datar. Sebenarnya model atap dengan bentuk yang datar ini termasuk yang paling sederhana sehingga cukup mudah untuk dibuat.
Bentuk atap ini juga bisa dikatakan bentuk atap yang minimalis karena bentuknya yang datar memang cukup umum untuk diaplikasikan pada rumah minimalis.
Pada rumah bertingkat juga cukup sering ditemui atap dengan bentuk atap yang minimalis datar ini, ada juga balkon yang bahannya bisa dibuat miring ke salah satu sisi kecil dengan kemiringan yang cukup kuat.
Fungsi dari atap rumah minimalis datar ini biasanya digunakan untuk atap teras atau juga kebun di atap rumah.
Meski pun atap datar ini tergolong atap yang paling mudah dibuat, namun atap rumah minimalis datar ini termasuk atap yang paling sulit perawatannya. Banyak hal yang perlu sobat VOIRE perhatikan dengan detail.
Salah satunya dalah dengan memperhatikan bagaimana ruang sirkulasi di bawahnya ketika akan membuat atap model datar ini, apakah ruangannya akan terasa sejuk atau tidak panas dan bisa jadi malah sebaliknya.
Kekurangan dari atap datar ini ialah derajat kemiringan yang rendah bahkan hampir tidak ada. Hal tersebut mengakibatkan atap datar rentan bocor. Maka dari itu apabila rumah sobat berada di kota dengan curah hujan yang tinggi maka tidak cocok menggunakan atap ini.
4. Bentuk Atap rumah miring atau sandar
source: pinterest
Bentuk atap rumah miring atau sandar ini merupakan salah satu yang paling populer pada rumah-rumah bergaya interior kontemporer. Model atap rumah sandar atau miring juga biasa ditemukan pada bangunan tambahan dibagian selasar atau emperan jalan.
Hal yang cukup populer di kalangan arsitek belakangan ini adalah memadukan atap rumah miring dengan desain atap pelana. Biasanya, tepi atas pada bagian desain atap rumah sandar menempel dengan tembok vertikal.
Keunggulan dari bentuk atap rumah miring ini selain bagian eksteriornya yang menarik adalah pengaliran air yang hanya ke satu sisi sehingga tidak akan menggenang dan juga bocor dengan mudah.
Kekurangan dari bentuk atap sandar ini adalah derajat kemiringan yang terlalu tinggi membuat plafon rumah dapat menjadi terlalu rendah. Atap miring atau sandar juga tidak cocok untuk rumah yang sering mengalami angina kencang.
5. Bentuk Atap Rumah Gergaji
source: google
Model atap rumah berikutnya adalah model gergaji. Model atap rumah ini biasanya digunakan pada banhunan pabrik atau pada rumah yang berada di lokasi industri. Modelnya memang kurang populer di Indonesia, karena model ini cukup populer di Rusia.
Bentuk atap rumah ini terdiri dari dua bidang atap atau lebih yang masing-masing dari sudutnya memiliki ukuran sudut 30 sampai 60 derajat.
Meskipun demikian, sudut kemiringan pada desain atap rumah ini menyesuaikan dengan kondisi alam ruangan. Misalnya apabila rumah butuh penerangan pada siang hari atau ventilasi, maka bidang atap yang miringnya 60 derajat diubah menjadi vertikal.
Fungsi dari desain bentuk atap rumah gergaji yang curam salah satunya dapat melindungi pekerja dan mesin-mesin pabrik dari sinar matahari secara langsung. Namun, model atap rumah gergaji tetap bisa sobat terapkan untuk hunian biasa.
Bagi sobat yang menginginkan bentuk atap yang unik, mungkin bisa mencoba atap rumah gergaji ini.
6. Bentuk Atap Ketupat atau Piramida
source: pinterest
Bentuk atap rumah selanjutnya adalah bentuk atap rumah dengan desain atap piramida. Model atap rumah ini adalah salah satu model atap yang paling rumit pembuatannya karena memerlukan perhitungan panjang, lebar dan tinggi yang akurat pada setiap sisinya.
Pada umumnya, penggunaan model atap rumah ini hanya disarankan untuk bangunan yang kecil seperti pos satpam atau bangunan yang berukuran kecil lainya. Model atap ini terdiri dari empat bidang yang sama bentuknya. Bentuk denah bangunan bisa berupa segi 4 hingga segi 8.
source: pinterest
Setelah mengetahui jenis atap rumah di atas, manakah yang ingin sobat VOIRE terapkan di hunian yang idaman sobat kelak?
Bagi sobat yang sedang kebingungan untuk memilih jenis atap yang akan digunakan di rumah idamannya kelak, konsultasi sekarang yuk bersama VOIRE Project.
Bukan hanya desain cantik yang akan sobat dapatkan namun juga pilihan material dengan harga yang masuk akal, sehingga tidak perlu takut terlalu mahal karena VOIRE Project mengerti apa yang sobat butuhkan!
Baca juga artikel laiinya di :
Komentar