Sobat pernah dengar gak istilah Less is More? Mungkin beberapa dari sobat yang sudah mengenal tentang interior dan arsitektur tidak asing mendengar Less is more, karena istilah ini masih sering disebut-sebut sampai sekarang.
Less is more merupakan sebuah ungkapan yang simple tapi sangat mengesankan walaupun pertama kali membacanya agak bingung karena “illogical atau terkesan tidak masuk akal jika di artikan secara harfiah perkata.
Mungkin sobat berpikir apa sih less is more itu berarti kurang adalah lebih. Tapi sebetulanya maksud dari less is more itu adalah kesederhanaan (simplicity) dan kejelasan (clarity) akan mengarahkan kepada desain yang baik.
Asal usul less is more ini sendiri adalah peribahasa pada abad ke1-9 di Benua Eropa. PErtama kali didapati dalam cetakan buku Andrea del Sarto, tahun 1855, di dalamnya terdapat puisi yang disusun oleh penyair inggris terkenal bernama Robert Browning.
Seperti ini bentuk dari syairnya:
“Who strive - you don’t know how the other strive
To paint a little thing like that you smeared
Carelessly passing with robes afloat,-
Yet do much less, so much less, Someone says,
(I know his name, no matter) – so much less!
Well, less is more, Lucrezia.
Frasa yang keren ini sering dihubungkan dengan seorang arsitek dan desainer furniture bernama Ludwig Mies Van Der Rohe (1886-1969), salah seorang peletak dasar arsitektur modern dan pendukung kesederhanaan gaya (simplicity of style).
Nah terus hubunganya sama interior apa sih? Jadi setelah dihubung-hubungkan dengan Ludwig Mies Van Der Rohe (tokoh arsitektur modern dunia) ini . Banyak yang percaya bahwa konsep less is more ini sangat erat dengan gaya minimalis karena prinsipnya yang meminimalisir penggunaan elemen non-fungsional.
Namun, interpretasi konsep “Less is More” pada interior minimalis sangat luas dan bisa diaplikasikan pada berbagai elemen dan aspek dalam interior minimali.
Nah sekarang Vira mau nunjukin nih ke sobat seperti apa sih tampak dari ruangan-ruangan minimalis yang menerapkan elemen “Less is More”
Bentuk Geometris yang Ergonomis
Terkadang unuk membuat desain interior minimalis tetap menarik, kita sering berekplorasi dengan berbagai macam bentuk-bentuk, baik dari segi bentuk ruangan, bentuk furniture minimalis, hingga bentuk pola yang diterapkan pada interior.
Namun pada konsep interior minimalis “Less is More”, penggunaan bentuk-bentuk justru dibuat lebih sederhana. Eksplorasi bentuk lebih diutamakan pada ergonomic, kenyamanan, dan fungsi, tidak pada estetika desain.
Minimalisasi Perabot yang Tak Begitu Terpakai
Karena interior minimalis pada konsep ini mengutamakan fungsi, sobat harus pertimbangkan untuk mulai mengurangi berbagai perabot dengan fungsi pendukung yang dalam keseharian tidak begitu sering digunakan.
Berfokuslah pada perabot utama yang memang dibutuhkan untuk menunjang aktivitas di ruangan tersebut. Jika sobat ingin menerapkan konsep minimalis “Less is more” ini dirumah sobat.
Contohnya jika sobat memiliki sebuah kursi di sudut ruangan, namun pada kenyataan kursi tersebut tidak pernah dipakai, hilangkan saja kursi tersebut dalam daftar perabot interior sobat.
Batasi Palet Warna Interior Minimalis
Elemen warna merupakan salah satu elemen dalam interior minimalis yang kerap menjadi senjata dalam mengeksplorasi desain interior. Namun, pada konsep interior minimalis “Less is More” pemilihan perpaduan warna tidak mengacu pada unsur estetika, tetapi tingkat kenyamana dari uang itu sendiri.
Jadi, jangan heran jika sobat menemui banyak sekali warna-warna netral seperti putih yang dominan pada desain interior minimalis yang mengadaptasi konsep “Less is More”
Interior Minimalis tanpa Dekorasi Berlebihan
Sobat juga akan sangat jarang menemui elemen dekorasi pada desain interior berkonsep “Less is More”, karena estetika dari dekorasi dan hiasan tidak masuk dalam pertimbangan desain.
Keberadaan lukisan dinding, figurin, dan dekorasi lainnya hampir tidak akan ditemukan pada interior ruangan yang menerapkan konsep “Less is More” ini.
Tampilan desain interior minimalis akan terlihat jauh lebih polos, bersih, dan juga rapih. Di sisi lain hal ini akan membantu desain interior untuk membuat ruangan minimalis menjadi terlihat lebih luas dan lapang.
Utamakan Fungsi Interior Minimalis
Seperti yang telah dijabarkan pada beberapa pin sebelumnya, salah satu kunci dari konsep desain interior minimalis “Less is More” adalah aspek fungsional. Maka, hindari bentukan desain dan penataan elemen ruangan yang tidak berdasarkan aspek fungsi pada penggunaanya.
Menyuntikkan elemen yang sama sekali tidak menambah atau menunjang fungsi dari ruangan sangat tidak direkomendasikan pada konsep ini.
Eksplorasi Penggunaan Sebuah Material
Umumnya, dalam mewujudkan sebuah desain interior minimalis kita akan memadukan banyak sekali penggunaan material. Setiap karakter dan juga visual dari material bangunan akan memberikan nuansa tersendiri pada desain interior minimalis ruangan.
Untuk memperkuat esensi “Less is More” sobat bisa membatasi ekplorasi material-material bangunan yang digunakan dan lebih berfokus pada eksperimen penggunaan sebuah material bangunan untuk elemen-elemen desain interior minimalis lainnya.
Kurangi Detail pada Interior Minimalis yang Besifat Non-Fungsional
Jika melihat berbagai inspirasi desain interior minimalis sebelumnya, sobat tentu mulai mendapatkan gambaran bagaimana sebuah konsep interior minimalis yang bersin dan ringan atau biasa disebut dengan istilah “Less is More”.
Salah satu cara untuk mendapatkan visualnya adalah dengan menghilangkan semua detail-detail pada interior ruangan.
Pada konsep interior minimalis “Less is More” sobat akan sangat jarang melihat pola-pola dan tekstur dan hal lain yang bersifat detail karena hal ini tentu tidak termasuk dalam aspek fungsionalitas ruangan.
Kurangi Partisi
Jika tak betul-betul diperlukan, partisi dapat dikurangi, bahkan dihilangkan. Menyatukan dua ruang public atau lebih, misalnya ruang keluarga dan ruang makan, akan membuat ruang terasa lebih luas.
Masing-masing fungsi ruangan tetap dapat dimunculkan melalui pengolahan elemen ruang lainnya, misalnya perbedaan ketinggian lantai, jeni penutup lantai atau pengolahan dinding.
Kurangin Ornamen
Ornamen estetika di dalam ruangan dapat dikurangi untuk mengekonomiskan rumah. Ornamen yang dipilih tak sekedar menghias ruang, melainkan dapat memberikan efek atau fungsi tertentu.
Misalnya ,ornament cermin yang disusun secara unik dan dapat mempercantik tampilan rumah sekaligus memberikan efek luas di dalam ruangan.
Kurangi Dinding Masif
Meski dibatasi dinding masif, ruangan tetap membutuhkan unsur alam yang menjadikannya lebih hidup.
Salah satu caranya dapar dilakukan dengan “melubangi” dinding dan melapisinya dengan kaca. Perlakuan sederhana ini dapat membuat ruang tetap terkesan simple sekaligus mampu memasukkan cahaya udara, serta memberikan jarak pandang lebih luas.
Konsep “Less is more” ini banyak dijadikan panutan saat menata rumah urban. Inti dari ungkapan ini adalah setiap elemen di dalam ruangan dikembalikan pada fungsi dasarnya.
Dengan cara ini maka ruangan akan tampil minimal dengan fungsi maksimal. Untuk tampil minimal, beberapa elemen di dalam ruangan.
Gimana sobat apakah tertarik untuk menerapkan konsep minimalis “Less is More” ini?
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya:
Komentar