Serupa Tapi Tak Sama, Gaya Desain Renaissance dan Gaya Desain Baroque

Karir Bersama VOIRE Project
Karir Bersama VOIRE Project

Serupa Tapi Tak Sama, Gaya Desain Renaissance dan Gaya Desain Baroque

Sobat pernah mendengar gaya interior atau gaya arsitektur renaissance dan baroque? Mungkin terden...
Serupa Tapi Tak Sama, Gaya Desain Renaissance dan Gaya Desain Baroque Serupa Tapi Tak Sama, Gaya Desain Renaissance dan Gaya Desain Baroque Sobat pernah mendengar gaya interior atau gaya arsitektur renaissance dan baroque? Mungkin terdengar asing dibeberapa orang dan pelafalannya juga yang cukup sulit. Tapi tau kah sobat? gaya arsitektur dan interior tersebut sudah ada sejak jaman dahulu lho. Dan termasuk pelopor pada gaya interior dan arsitektur. Karena semenjak adanya gaya renaissance da baroque terjadi kemajuan gaya dalam bidang interior dan arsitektur serta orang-orang bangsawan pada masa itu mulai memiliki minat untuk memperindah hunian mereka.
Serupa Tapi Tak Sama, Gaya Desain Renaissance dan Gaya Desain Baroque
Logo VOIRE Project
VOIRE Project Desain Interior 15 Juni 2021
Share
2021-06-15

Sobat pernah mendengar gaya interior atau gaya arsitektur renaissance dan baroque? Mungkin terdengar asing dibeberapa orang dan pelafalannya juga yang cukup sulit.

Tapi tau kah sobat? gaya arsitektur dan interior tersebut sudah ada sejak jaman dahulu lho. Dan termasuk pelopor pada gaya interior dan arsitektur.

Karena semenjak adanya gaya renaissance da baroque terjadi kemajuan gaya dalam bidang interior dan arsitektur serta orang-orang bangsawan pada masa itu mulai memiliki minat untuk memperindah hunian mereka.

Jika dilihat sekilas mungkin gaya arsitektur atau interior renaissance dan baroque terlihat mirip dan sama karena dominan dengan ukiran-ukiran dan lukisan-lukisan pada dindingnya. Namun ternyata kedua gaya tersebut memiliki perbedaan yang cukup signifikan lho.

Kali ini Vira akan bahas apa itu gaya Renaissance dan gaya Baroque pada interior dan arsitektur.

Gaya Renaissance

Serupa Tapi Tak Sama, Gaya Desain Renaissance dan Gaya Desain Baroque

 souce:pinterest.com

Gaya arsitektur dan interior renaissance merupakan gaya desain yang mulai berkembang di Eropa pada awal abad XV sampai XVII. Pada era tersebut, terjadi suatu titik balik dimana banyak seniman dan pencipta arsitektur bangunan yang ingin kembali ke kebudayaan klasik, terutama yang berasal dari zaman Romawi Kuno dan Yunani Kuno.

Pada abad pertengahan atau abad XV, tatanan budaya dan politik di Eropa mengalami kemunduran yang sangat besar. Nah kondisi ini kemudian memunculkan sebuah perubahan besar atau yang sekarang banyak disebut sebagai Revolusi Perancis.

Sejak saat itu masyarakat mulai kembali tertarik lagi ke masa klasik yang pola pikirnya dianggap lebih rasional. Perubahan besar atau biasa disebut revolusi ini dinamakan sebagai zaman pencerahan atau zaman Renaissance.

Masyarakat pada saat itu tidak tertarik terhadap hal-hal yang benuansa keagamaan. Pada masa ini, kebudayaan yang berkembang di masyarakat seringkali dipengaruhi oleh para ahli filsafat Romawi dan Yunani.

Hal ini ditandai dengan adanya suatu dictum atau faham yang menyebutkan “ketika aku berpikir, maka aku akan selalu ada”. Nah maksud dari pernyataan itu sobat, kurang lebih adalah desain arsitektur bangunan harus dikembalikan lagi dalam pemikiran antroposentris yang bermakna bahwa manusia merupakan mahkluk yang paling istimewa di dunia.

Ciri Utama Gaya Renaissance

Serupa Tapi Tak Sama, Gaya Desain Renaissance dan Gaya Desain Baroque

 souce:pinterest.com

Gaya renaissance selalu dilengkapi dengan kolok-kolom berukuran besar yang menyerupai arsitektur gaya klasik Romawi dan Yunani. Hal ini sangat wajar, karena kemunculan gaya renaissance memang memiliki tujuan khusus untuk menghidupkan lagi kedua kebudayaan Romawi dan Yunai.

Meski begitu tingkat kemiripannya tidak mencapai 100% kok sobat karena para arsitekturnya tidak mau meniru secara persis seperti sebelumnya. Konsep pendirian bangunanya tidak terlalu terikat pada aturan-aturan baku sehingga mempunyai penampakan yang lebih bervariasi.

Sebagiannya masih ada yang dilengkapi dengan kubah besar pada bagian paling atas atau puncaknya, tetapi  tidak sedikit pula yang menghilangkan kubah tersebut. Konsep penataan dekorasinya pun banyak berubah dan didominasi dengan karya seni patung atau seni lukis.

Pada saat itu muncul ilmuwan sekaligus seniman yang sangat populer pada zamanya yaitu Leonardo da Vinci dan Michaelangelo.

Serupa Tapi Tak Sama, Gaya Desain Renaissance dan Gaya Desain Baroque

 souce:pinterest.com

Untuk bagian interiornya, sering kali di kombinasikan dengan unsur klasik terutama pada pemakaian furniture karena dianggap memiliki nilai estetika tinggi. Mozaik kaca juga tidak jarang digunakan terutama pada bangunan gereja. Biasanya hiasan mozaik kaca tersebut dibuat dalam bentuk lukisan dan berisi kisah kisah injil.

Elemen tangga juga sering dieksplorasi dan dijadikan saran penciptaan karya seni. Para seniman yang hidup di masa tersebut seakan-akan ingin melakukan aksi balas dendam karena pada periode sebeliumnya selalu mendapat pengekangan berkreasi dari pihak kerajaan dan gereja.

Contoh bangunan kuno dengan gaya renaissance yang masih dinikmati pada masa sekarang antara lain adalah El Escorrial yang saat ini difungsikan sebagai museum di kota Madrid Spanyol. Selain itu ada Chateau de Chambord di Chambord Perancis, The Queen’s House di London Inggris dan Gedung Balaikota Antwerp di Belgia.

El Escorrial, Madrid Spanyol

Serupa Tapi Tak Sama, Gaya Desain Renaissance dan Gaya Desain Baroque

 souce:pinterest.com

Chateau de Chambord di Chambord Perancis

Serupa Tapi Tak Sama, Gaya Desain Renaissance dan Gaya Desain Baroque

 souce:pinterest.com

The Queen’s House di London Inggris

The Queen’s House di London Inggris

 souce:pinterest.com

Gedung Balaikota Antwerp di Belgia

Gedung Balaikota Antwerp di Belgia

 souce:pinterest.com 

Gaya Baroque

Serupa Tapi Tak Sama, Gaya Desain Renaissance dan Gaya Desain Baroque

 souce:pinterest.com

Gaya arsitektur dan seni Baroque pertama kali muncul di Roma pada akhir abad ke 16. Broque sendiri muncul akibat perkembangan gerakan Protestanisme. Pada saat itu, gereja katolik ingin membuat arsitektur gereja yang dapat menjadi media pembawa pesan yang ingin disampaikan oleh gereja dengan cara yang lebih dramatis.

Maka dari itu, seni yang dibuat pada era ini harus berkaitan dengan tema-tema yang religius dan penuh emosi. Para arsitek era Baroque merancang bangunan keagamaan yang monumental dan kaya akan detail.

 Arsitekturnya identik dengan desain yang berlebihan, dramatis dan lepas dari aturan. Bangunan Baroque menunjukkan kemegahan dan kekuasaan, agar masyarakat  pada saat itu tunduk dan patuh pada monarki dan gereja.

 Arsitekturnya yang rumit juga dimaksudkan untuk membayar upeti kepada lembaga dan keyakinan iman Katolik.

Ciri Utama Gaya Baroque

Serupa Tapi Tak Sama, Gaya Desain Renaissance dan Gaya Desain Baroque

 souce:pinterest.com

Bangunan yang dibangun pada era Baroque memiliki penekanan atau aksen yang kuat pada bagian pilar yang berbentuk memutar, kubah, pencahayaan dramatis yang langsung menyoromenyorot karya-karya seni di dalam gereja agar terlihat teatrikal, lukisan dinding atau fresco pada langit-langit bangunan, serta efek tiga dimensi dari banyaknya patahan yang rumit di permukaan bangunannya.

Karakteristik yang paling terlihat dari arsitektur ini adalah bentuk dinding-dinding yang cekung dan cembung yang mampu menciptakan motion atau pergerakan pada bangunan.

Gaya yang paling membedakan dari Baroque adalah dynamism atau pergerakan. DInding-dinding cekung dan cembung menciptakan motion atau pergerakan pada bangunan.

Berbeda dengan arsitektur Renaissance yang menggunakan arsitektur datar pada permukaan bangunan, arsitektur Baroque memberlikan efek tiga dimensional dengan banyaknya patahan di permukaannya.

Arsitektur Baroque dapat dikatakan sebagai kelanjutan dari arsitektur Renaissnce. Gaya arsitektur yang ada dari keduanya mempunyai kesamaan, seperti penggunaan kubah dan pilar.

Akan tetapi, pada masa Renaissance, para arsitek dan seniman tidak memiliki kebebasan dalam menciptakan karyanya, karena pada masa itu terdapat aturan-aturan baku yang membatasi pergerakan mereka, sedangkan seniman dan arsitek Baroque telah memiliki lebih banyak kebebasan.

Baroque juga disebut sebagai gerakan yang berkontribusi kepada kemunculan gaya modernism dalam desain. Era Baroque dibagi kedalam tiga bagian, yaitu early Baroque, high Baroque, dan late Baroque.

Serupa Tapi Tak Sama, Gaya Desain Renaissance dan Gaya Desain Baroque

 souce:pinterest.com

Baroque mulai berkembang di Italia sejak early Baroque hingga high Baroque dan diakhiri di Perancis mulai dari late Baroque hingga high Baroque dan diakhiri di Perancis mulai dari late Baroque hingga kemunculan gaya Rococo.

Gaya Baroque terlihat lebih dinamis dengan sudut-sudut bangunan yang melengkung, pilar-pilar berbentuk memutar, langit-langit dipenuhi fresco (wall painting), patahan-patahan dan penggunaan cahaya dramatis yang langsung menyorot karya karya seni di dalam gereja agar terlihat lebih teatrikal.

Contoh bangunan kuno dengan gaya Baroque yang masih dinikmati pada masa sekarang antara lain adalah Fauenkirche di German, St. Paul’s Cathedral di London, Trevi Fountain di Roma Italia

Fauenkirche di German

Serupa Tapi Tak Sama, Gaya Desain Renaissance dan Gaya Desain Baroque

 souce:pinterest.com

St. Paul’s Cathedral di London

Serupa Tapi Tak Sama, Gaya Desain Renaissance dan Gaya Desain Baroque

 souce:pinterest.com

Trevi Fountain di Roma Italia

Serupa Tapi Tak Sama, Gaya Desain Renaissance dan Gaya Desain Baroque

 souce:pinterest.com

Bagaimana sobat? Perbedaan Gaya Renaissance dan Gaya Broque cukup siginifikan ya, dari latar belakang sejarahnya pun sangat berbeda.

Baca juga artikel menarik lainnya:

Komentar

Mau cari artikel apa sob?